Berita

Cara merawat dan servis mesin pembuat blok semen

2025-05-13

Mesin pembentuk blok semen atau disebut juga mesin blok semen, umumnya dapat menggunakan fly ash, bubuk batu, kerikil, semen, limbah konstruksi, dll sebagai bahan bakunya. Setelah proporsi ilmiah, air ditambahkan dan dicampur, dan balok semen serta balok berongga diproduksi melalui pencetakan hidrolik. Pada saat yang sama, ia juga dapat memproduksi batu bata standar semen, batu tepi jalan dan batu bata trotoar berwarna.


Perawatan mesin merupakan pekerjaan yang sangat penting dan rutin. Ini harus dikoordinasikan secara erat dengan pengoperasian dan pemeliharaan mesin, dan personel penuh waktu harus bertugas untuk inspeksi.


Perawatan mesin

1. Bantalan

Poros penghancur menanggung seluruh beban mesin, sehingga pelumasan yang baik mempunyai hubungan yang baik dengan umur bantalan. Ini secara langsung mempengaruhi masa pakai dan kecepatan pengoperasian alat berat. Oleh karena itu minyak pelumas yang disuntikkan harus bersih dan segelnya harus baik. Titik peminyakan utama mesin ini adalah (1) bantalan berputar (2) bantalan rol (3) semua roda gigi (4) bantalan bergerak dan permukaan geser.

2. Lingkaran roda yang baru dipasang cenderung kendor dan harus sering diperiksa.

3. Perhatikan apakah seluruh bagian mesin berfungsi normal.

4. Perhatikan untuk memeriksa tingkat keausan suku cadang yang mudah aus dan ganti suku cadang yang aus kapan saja.

5. Bidang sasis tempat meletakkan alat bergerak harus bebas dari debu dan benda lain untuk mencegah bantalan bergerak tidak dapat bergerak pada sasis ketika mesin bertemu dengan bahan yang tidak dapat pecah sehingga mengakibatkan kecelakaan serius.

6. Jika temperatur oli bantalan naik, mesin harus segera dihentikan untuk memeriksa penyebabnya dan menghilangkannya.

7. Jika terdengar bunyi benturan saat roda gigi berputar, mesin harus segera dihentikan untuk diperiksa dan dihilangkan.

Instalasi dan uji coba

1. Peralatan harus dipasang pada pondasi beton horizontal dan dipasang dengan baut jangkar.

2. Selama pemasangan, perhatikan vertikalitas bodi utama dan horizontal.

3. Setelah pemasangan, periksa apakah baut setiap bagian kendor dan apakah pintu kompartemen utama sudah kencang. Jika iya, silakan kencangkan.

4. Konfigurasikan kabel daya dan sakelar kontrol sesuai dengan daya peralatan.

5. Setelah pemeriksaan, lakukan uji coba tanpa beban. Jika uji coba berjalan normal, produksi dapat dilakukan.

Berita Terkait
X
We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies. Privacy Policy
Reject Accept